Mengenang Sejarah Kelam, Pembantaian 40.000 Jiwa Warga Sipil di Galung Lombok

Laporan: Abdul Rauf Rukka

Tinambung, 50detik.com–Peristiws pembantaian warga sipil di Mandar semasa penjajahan Belanda masih menyisahkan duka, betapa kehendak rakyat saat itu benar-benar dipasung, tak berdaya.

Sejarah kelam itu kemudian dikenal dengan sebutan korban 40.000 jiwa di seluruh daerah di Sulawesi.

Selasa, 11 Desember 2018, moment penting dari peristiwa pembantaian manusia tak berdosa itu, di tengah pusara para syuhada, Bupati Majene, DR H fahmi Massiara, MH bersama segenap unsur Muspida melakukan penghormatan dan heningcipta yang ditandai dengan upacara di monumen makam pahlawan di Galung Lombok Desa Galung Lombok. Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.

Bupati Fahmi yang juga  Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Majene menjadi Irup yang  dihadiri  SekdaMajene, H.Andi Achmad Syukri Tammalele, SE,MM, Dandim 1401 Majene:Letkol Inf Ragung Ismail Akbar, Kapolres Majene:AKBP Asri Effendy, Ketua PKK Kabupaten Majene: Dra.Hj.Fatmawati,MH, Ketua KNPI  Majene: Muhammad Risal, S.E.

Peserta upacara  OPD dan Kabid Pemkab Majene, TNI dan Polri, Satpol PP  Majene, Pemuda Pancasila Majene, anggota DPRD Majene, KNPI Majene, dan Tagana Majene.

Pos terkait