Jakarta, 50detik.com- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat bangga mengonsumsi ikan-ikan lokal. Selain mudah ditemui, ikan lokal juga cenderung murah, tetapi tetap bergizi tinggi sekaligus bermanfaat bagi kecerdasan dan kesehatan.
Seperti di Makassar dan Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, berdasarkan data Susenas 2020, masyarakat wilayah tersebut memiliki preferensi konsumsi yang tinggi pada ikan bandeng, ikan kembung, ikan manyar dan ikan teri.
“Ini ikan-ikan yang luar biasa, gizinya banyak dan bagus untuk otak,” terang Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, Kamis, (28/4/2022).
Artati memaparkan bahwa bandeng, kembung dan jenis ikan lainnya, baik ikan laut, payau maupun tawar banyak mengandung asam lemak Omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung, kecerdasan otak, pertumbuhan, mengontrol tekanan darah, dan mencegah kanker
“Sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan Omega 3, ikan sangat relevan menjadi sumber protein untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan,” sambungnya.
Sementara Sekretaris Ditjen PDSPKP, Machmud memastikan dalam hal membangun kebanggaan mengonsumsi ikan, KKP gencar melakukan safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Dalam gerakan ini, KKP sekaligus menunjukkan kepada masyarakat beragam olahan dan cara mengonsumsi ikan, serta mendorong pemasaran produk UMKM perikanan setempat.
“Jadi melalui gerakan ini, kita bangun ekosistem mengenalkan produk UMKM setempat dan juga cara unik makan ikan,” terang Machmud.
Total, 1.000 paket olahan ikan dibagikan untuk ibu-ibu, terutama perempuan hamil dan anak-anak di Bantaeng dan Makassar pada 25-26 April 2022. Paket tersebut berisi bakso ikan, otak-otak, bolu kambu ikan, hingga tumpi tangnga tangnga.
“Ini semua produksi UMKM, kita tunjukkan ke ibu-ibu dan adik-adik yang hadir bahwa makan ikan itu tidak hanya digoreng atau dibakar,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting 14% di tahun 2024. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pun melakukan aksi nyata dengan mengajak masyarakat, terutama anak-anak untuk makan ikan guna menghindari stunting tersebut.
Sumber: HUMAS DITJEN PDSPKP