Keran Impor Dibuka, Pasokan Daging Sapi Jelang Natal Aman

Kementerian Pertanian mengklaim kebutuhan konsumsi daging sapi jelang Natal dan Tahun Baru akan terpenuhi, berasal dari dalam negeri dan membuka keran impor. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).

 Jakarta, 50detik.com– Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim kebutuhan konsumsi daging sapi sampai akhir tahun akan terpenuhi, termasuk untuk libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pasokan berasal dari dalam negeri dan membuka keran impor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita menjelaskan proyeksi kebutuhan daging sapi sampai tutup tahun ini diperkirakan mencapai 55,3 ribu ton. Sebagian dari kebutuhan itu akan dipenuhi oleh produksi dalam negeri yang mencapai 35,84 ribu ton.
Sisanya, kebutuhan akan dipenuhi dari pasokan daging sapi impor sebanyak 30,67 ribu ton yang berasal dari Australia, Selandia Baru, India, dan Spanyol. Sebelumnya, Kementan mengajukan rekomendasi impor daging sapi, kemudian disetujui oleh Kementerian Perdagangan.
Lebih rinci disebutkan, daging sapi impor terdiri dari 18,21 ribu ton daging sapi bakalan atau setara 91,54 ribu ekor sapi. Selain itu, daging sapi serta kerbau sebanyak 12,46 ribu ton atau setara 62,62 ribu ekor.
lau dihitung, maka jumlah persediaan dan kebutuhan itu masih terdapat surplus sebanyak 11,21 ribu ton pada akhir tahun,” ucapnya di Kementerian Pertanian, Kamis (22/11).
Berdasarkan catatan per 22 November 2018, setidaknya ada 16 ribu ton daging sapi impor yang sudah masuk ke Indonesia. Artinya, masih ada daging sapi impor yang belum masuk ke Tanah Air, namun dipastikan akan masuk pada Desember 2018.
“Sudah ada yang masuk berupa sapi hidup dan daging sapi di cold storage, tapi stok yang bergulir berdasarkan pasokan yang dia (importir) miliki. Begitu stok menurun, pasti mereka cepat masukkan. Desember pasti masuk,” jelasnya.
Untuk tahun depan, ia memperkirakan kebutuhan daging sapi tidak akan meningkat signifikan, yaitu hanya meningkat sekitar 5 persen.
“Itu prognosa kebutuhan sementara ini, tapi nanti kami lihat lagi setelah benar-benar selesai tahun ini,” imbuhnya.
Pasokan Telur dan Daging Ayam Aman
Kementerian Pertanian juga meyakini pasokan daging ayam dan telur ayam mencukupi sampai akhir tahun, bahkan masih surplus.
Menurut data Kementan, setidaknya kebutuhan daging ayam sampai tutup tahun akan menembus 3,05 juta ton dengan rata-rata per bulan sekitar 254,27 ribu ton. Sedangkan jumlah produksi lokal diperkirakan mencapai 3,51 juta ton dengan rata-rata produksi per bulan sebanyak 293,14 ribu ton.
“Perhitungan ini berdasarkan laporan realisasi produksi masing-masing perusahaan sampai Oktober 2018, sehingga masih ada surplus produksi sampai November 2018 sekitar 269,58 ribu ton denga rata-rata per bulan 22,48 ribu ton,” jelasnya.
Sementara itu, produksi telur ayam diperkirakan mencapai 2,56 juta ton sampai akhir tahun atau sekitar 213,45 ribu ton per bulan. Padahal, kebutuhan telur sampai tutup tahun diperkirakan hanya sekitar 1,76 juta ton, sehingga masih ada surplus sekitar 795,07 ribu ton.
Di sisi lain, ia menyatakan tak hanya memastikan ketersediaan pasokan daging sapi, daging ayam, dan telur ayam. Namun, kementeriannya turut bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Polda di seluruh wilayah di Indonesia untuk menjamin kelancaran rantai distribusi.
“Kami juga melakukan pemantauan ketersediaan pasokan dan harga pangans strategis jelang libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019,” pungkasnya. (uli/lav)

Sumber: CNN Indonesia

 

Pos terkait