Laporan : Ferdinand Puahadi
50detik.com – Perwira Tinggi Angkatan Darat. Jenderal (TNI). Muhammad Andika Perkasa, SE, MA, M.Sc, M.Phil, Ph.D. Pria bertubuh kekar kelahiran 21 Desember 1964 ini, sekarang sebagai Panglima TNI. Telah melakukan kunjungan kerja dan sulaturahmi kepada sejumlah pejabat daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Pada Kamis, (12/5) 2022.
Saat menginjakan kaki di kota kelor Palu. Jenderal Andika, memasuki agenda pertemuan dengan gubernur Sulteng, Rusdi Mastura. Bersama pejabat Forkopinda yang ada. Setelah itu, di lanjutkan dengan kunjungan Silaturahmi kepada Kapolda, Irjend (Pol) Drs. Rudy Sufahriadi, bersama pejabat utama di Mapolda Sulteng.

Percakapan berlangsung di ruang kerja Kapolda Sulteng. Membahas evaluasi terakhir tentang kondisi keamanan di Sulawesi Tengah, khususnya daerah terdampak terorisme antara lain; Kabupaten Sigi, Kabupaten Parimo, dan Kabupaten Poso. Tiga wilayah yang di sebutkan, adalah sasaran pergerakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) untuk wilayah Sulteng
Kunjungan panglima TNI tersebut. Adalah untuk mewujudkan hubungan sinergisitas TNI – POLRI yang semakin kokoh, termasuk kerjasama kedua lembaga menjaga kelangsungan persatuan dan kesatuan di Negara NKRI, khususnya wilayah Sulawesi Tengah. Kegiatan Jenderal bintang empat ini, kemudian berlanjut ke Kabupaten Poso. Jumat, (13/5).

Di Poso, Jenderal Andika Perkasa, di sambut Bupati Poso dr. Verna GM Inkiriwang, di lapangan udara Kasiguncu. Pertemuan petinggi TNI – POLRI dengan pemerintah daerah, di hiasi dengan pemberian cendera mata oleh bupati Verna GM Inkiriwang, kepada pimpinan pasukan berseragam hijau loreng tersebut.
Rombongan kemudian meninjau Pos Komando Taktis (Poskotis) Satuan Tugas (Satgas) “Madago Raya” Berlokasi di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir. Di tempat ini, diadakan pertemuan tertutup antara Panglima bersama Kapolda, Danrem/132 Tadulako, Kepala BIN, dan pejabat tinggi TNI/POLRI lainya.
Usai rapat terbatas, Jenderal Andika mengambil waktu untuk memberikan pernyataan kepada awak media. Menurutnya, bahwa Dari hasil evaluasi bersama TNI – POLRI. Tersimpulkan bahwa kondisi dan situasi keamanan di Sulawesi Tengah khususnya Poso.Saat ini sudah memasuki taraf kondusif. Adapun kebijakan POLRI mengurangi personil pasukan. Dinilai sudah tepat
“Kebijakan POLRI mengurangi jumlah pasukan yang terlibat dalam oprasi Madago Raya. Itu pertanda bahwa kondisi keamanan semakin membaik. Personil TNI yang terlibat saat ini menjadi 100 orang dari sebelumnya 267 orang,” Kata Panglima TNI. Jumat, (13/5).
Jenderal Andika berpesan kepada seluruh jajaran agar tetap menjaga kekompakan dengan komponen pemerintah, dan masyarakat sipil. Dikatakan bahwa seluruh institusi harus saling membahu mengayomi pembangunan daerah ke arah yang lebih baik. Langkah tersebut akan mempercepat perbaikan ekonomi masyarakat yang sempat terpuruk akibat di hantui ketakutan dari gerakan terorisme.