Laporan: Rahmat Pratama
Pasangkayu, 50detik.com–Perhatian dan kepedulian Hj Herny Agus Ambo Jiwa terhadap penyandang disabilitas di Pasangkayu tidak diragukan lagi, hingga akhirnya isteri orang pertama di Pasangkayu menjadi bunda disabilitas.
“Jangan menganggap difabel menjadi beban, dan mari kita menjadi orang tua dan saudara ataupun keluarga untuk memotivasi mereka agar bisa memfungsikan diri di masyarakat,” pesan Hj Herni penuh harap, di Pasangkayu.
Menurutnya, penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki kekurangan dalam segi fisik, keterbatasan saat beraktivitas merupakan masalah bagi mereka. “Penyandang disabilitas tergolong lebih rentan terhadap kemisikinan,” tekannya.
Ketua TP-PKK kabupaten Pasangkayu itu menilai, kehadiran bunda disabilitas dari unsur pemerintahan adalah salah satu cara Pemerintah Pasangkayu agar bisa memberikan perhatian yang penuh terhadap penyandang disabilitas, serta membantu mereka agar lebih percaya diri dilingkungan sekitar karena adanya kehadiran pemerintah di tengah-tengah mereka.
“Jadi marilah semua masyarakat dan unsur pemerintahan dari desa, kecamatan sampai ke kabupaten menjadikan mereka sebagai saudara ataupun keluarga untuk memotivasi mereka agar mereka bisa memfungsikan diri dimasyarakat bagaimana bisa berbaur dengan masyarakat dan merasa dibutuhkan dan merasa bisa berbuat untuk pembangunan di daerahnya dan bisa mengambil peran aktif,” harapnya.
Seperti diketahui jumlah difabel di kab. Pasangkayu saat ini sekitar 578 jiwa, dan yang tidak produktif itu adalah 30 % dan 70 % nya masih bisa untuk produktif.
“ Harapannya semua level pemerintahan mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten terintegrasi untuk mendukung upaya dari mereka difabel bagaimana mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya, jadi bisa diperdayakan. Jadi semua jenjang pemerintah harus memperhatikan mereka, menganggap mereka jangan menjadikan beban tetapi mereka diberdayakan.” Ujar Istri Bupati Pasangkayu.
Ketua TP. PKK Kab. Pasangkayu Hj. Herny Agus Ambo Djiwa, S.Sos., M.Si, memberikan motivasi kepada penyandang disabilitas bahwa manusia itu akan bernilai pada saat menganggap dirinya bisa dan bisa mengambil peran dilingkungan masyarakat sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
“ Jadi untuk semua anak penyandang difabel, kalian juga bisa dan setiap manusia itu sudah dilahirkan untuk mempunyai kelebihan masing-masing jadi jangan menganggap diri bahwa saya kurang ini, tetapi menonjolkan kelebihan saya ini. Kita adalah sama dan manusia itu akan bernilai pada saat menganggap dirinya bisa dan bisa mengambil peran dilingkungan masyarakat sesuai dengan kemampuannya masing-masing.” Harap Ketua TP. PKK Pasangkayu.
Disisi lain Sekda Kab. Pasangkayu Firman, S.Pi., MP. mengatakan bahwa Kaum disbilitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktifitas pemerintahan sehingga keberadaan disabilitas tidak lagi menjadi bagian yang harus terpisahkan dari seluruh stakholder tetapi sudah menjadi kelengkapan stakholder dan merupakan bagian yang harus menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten pasangkayu.
“ Oleh karena itu disabilitas kami sangat harapkan untuk mempunyai peran penting yang aktif didalam ikut serta didalam penyusunan perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan maupun monitoring hasil pelaksanaan pembangunan.” Kata Firman, S.Pi., MP.
Harapan Sekda Kab. Pasangkayu Firman, S.Pi., MP selaku mewakili Bupati berharap kepada bappeda litbang dan kepala dinas sosial untuk berperan aktif mensuport peran dari disabiltas dalam tahapan kebijakan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten pasangkayu.
Sekretaris Daerah juga memberikan Instruksi kepada Pemerintah desa, Kecamatan maupun Bappeda Litbang Pasangkayu jika dalam pelaksanaan Musrenbangda tahun 2019 harus wajib melibatkan penyandang disabilitas maupun komunitas adat terpencil.
“ Untuk tahapan mulai dari musrenbang desa, kecamatan dan kabupaten. Tidak bisa dilaksanakan kalau tidak melibatkan kaum disabilitas, oleh karena itu intruksi saya sebagai Sekretaris Daerah atas nama Bupati Pasangkayu bahwa seluruh kegiatan musyawarah perencana pembangunan baik yang dilaksanakan di desa, kecamatan dan kabupaten wajib mengikutsertakan kaum disabilitas dan komunitas adat terpencil “. Tegas Sekda Pasangkayu Firman, S.Pi., MP.
Dinas Sosial Kab. Pasangkayu siap mengawal dan memastikan penyandang disabilitas bisa terakomodir di dokumen perencanaan Kabupaten tahun 2020 seperti yang dikatakan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Pasangkayu Amalia anwar, SKM saat hadir di kegiatan tersebut.
Harianto selaku Ketua pengurus Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pasangkayu dengan masa jabatan periode 2019-2021 memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Pasangkayu.
“ Kami juga sangat berharap adanya bantuan atau dorongan dari pemerintah desa untuk merespon kami, karena dari arahan pak sekda disetiap agenda pembahasan dana desa berharap kami untuk dilibatkan karena kami juga mempunyai program yang kami harus perjuangkan ditingkat teman –teman difabel.” Kata Harianto.
Ketua PPDI harianto juga memberikan semangat kepada rekan-rekan penyandang disabilitas.
“ Teman – teman difabel tingkat kabupaten pasangkayu tetaplah untuk bersemangat dan bersama-sama melakukan inovasi dan kreatifitas dalam diri kita, janganlah kita terpuruk dalam keadaan kita sekarang ini karena kita sekarang ini telah diperjuangkan oleh pemerintah. Dan marilah membangun mulai dari sekarang dan jangan memikirkan hal yang membuat diri kita sendiri terjatuh walapun kita sendiri memiliki kekurangan tetapi dalam kekurangan itu kita bisa mengubahnya dengan cara kreatifitas dan semangat.” Ujarnya.
Nika d. Firasmianti salah satu penyadang disabiltas yang berasal dari kecamatan baras 5 merasakan bahagia karena dapat mewujudkan cita-cita yang tertunda.
“ Senang sekali Kami dapat mewujudkan cita-cita kami yang tertunda dalam keadaan kami yang seperti ini. Harapannya kedapan semoga kami bisa mengembangkan bakat kami dan kami juga dapat membantu orang tua dan tidak menyusahkan. Kami membuka peluang yang bisa menghasilkan karya seni agar tidak malu dalam berkarya. Mereka tidak pantang menyerah dan berjuang dalam keadaan apapun meski adanya kekurangan.” Katanya.