Laporan: Sugi Efendi
Palu, 50detik.com – Proses penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu belum berhasil, padahal petugas sudah memasang jaring untuk mempersempit gerak buaya pada Jum’at (/2/2020).
Petugas gabungan dari Satuan Tugas Penanganan Konflik Buaya BKSDA Sulteng dan Polairud Polda Sulteng serta BKSDA Nusa Tenggara Timur, sudah turun dengan perahu karet, sejak pukul 07.00 WITA.
Proses penyelamatan kali ini cukup jauh dari muara Sungai Palu, yakni di sekitar Jembatan Palu II di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kota Palu.
Menjelang siang, petugas berhasil mengenai buaya berkalung ban dengan alat harpun yang dipasang di ujung kayu berbentuk tombak.
Tombak yang diarahkan pada badan buaya, saat harpun tertancap di badan buaya, petugas kemudian menarik buaya sampai bisa ditaklukkan.
Namun buaya berkalung ban berhasil lolos dan bergeser ke arah selatan Jembatan Palu II.
Proses pencarian dan penyelamatan buaya berkalung ban harus dihentikan sementara menjelang pukul 12.00 WITA.
“Kita akan tetap di stand bay sampai buaya bisa ditangkap dan ban berhasil dilepas” Haruna, Ketua Satgas penanganan buaya BKSDA Sulteng.
Proses penyelamatan hari kedua ini, petugas tidak hanya menggunakan alat hanpur.
Tetapi juga menggunakan jaring untuk mempersempit ruang gerak buaya.
Sekitar pukul 13.00 WITA, petugas gabungan kembali turun dan berusaha menangkap biaya berkalung ban tersebut.
Namun usaha penangkapan dan penyelamatan buaya berkalung ban belum juga berhasil hingga berita ini di turunkan.