Penulis: Andi Amal
Palu, 50detik.com- Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Sulawesi Tengah awal pekan ini menggelar acara silaturrahmi di Restoran Kampung Nelayan, Palu, Sulawesi Tengah. Acara silaturrahmi tersebut sekaligus persiapan pengukuhan dan pelantikan pengurus KKMB yang baru yang diketuai Dr Ir Taslim Bahar MP.
“Inti kegiatan ini adalah silaturrahmi sekaligus revitalisasi kepengurusan baru, serta rencana pengukuhan dan pelantikan pengurus KKMB yang baru,” kata Sekretaris KKMB Provinsi Sulteng, Dr Ir Rafiuddin Nurdin, MH MP kepada media ini di sela-depan acara silaturrahmi tersebut.
Acara silaturrahmi tersebut dihadiri masyarakat Bone yang berdomisili di Palu dan sekitarnya. Termasuk beberapa tokoh masyarakat dari kalangan akademisi, praktisi hukum, kepolisian dan beberapa pengusaha sukses serta dari berbagai kalangan profesi.
Termasuk hadir ditengah warga Bone pada acara tersebut, sesepuh KKMB, Dr H Idham Chalid, SH MH, dan pengusaha ternama di Sulteng, Hasyim Hadaddo, dan Ketua KKMB Sulteng terpilih Dr Ir Taslim Bahar MP
Menurut Dr Cili, panggilan akrab Dr Rafiuddin, Dr Taslim Bahar dinobatkan sebagai ketua KKMB Sulteng yang baru setelah dipilih secara aklamasi pada pemilihan beberapa bulan lalu yang dihadiri Sekjen KKMB, Andi Bohar Alam.
Sementara itu, ketua terpilih Dr Ir Taslim Bahar MP mengatakan, kegiatan untuk menjalin silaturrahmi dengan pengurus KKMB dengan semua warga Bone yang ada di Palu.
“Intinya, ini adalah kegiatan silaturrahmi sekaligus mengaktifkan kembali kegiatan dan menjaga kekompakan organisasi. Kita juga akan mendorong agar paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) selaku induk organisasi, agar lebih berdaya guna bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang ad di Sulawesi Tengah,” ujar Taslim Bahar yang sehari-harinya bertugas sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Tadulako.
“Kedepannya, kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus kita giatkan, termasuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Semoga dengan momentum ini, rasa persatuan dan persaudaraan kita semakin kuat dan kokoh,” aku Taslim mengakhir.***