Laporan : Ferdinand Puahadi.
POSO – 50detik.com — Perkembangan virus ( covid 19 atau korona) di Kabupaten Poso di kategorikan rawan. Dianggap demikian, disebabkan peningkatan pasien tertular virus korona tidak mampu bertahan pada jumlah sebelumnya tiga orang, sekarang meningkat menjadi enam orang.
“Rawan peningkatan pasien tertular virus covid 19 di kabupaten poso. Hanya dalam waktu singkat, kita sudah merawat enam pasien di RSU Poso sekarang.” papar dr. Marwan Neno. M. Kes, MARS. kepada 50detik.com.
dr. Marwan adalah humas percepatan penanganan virus covid 19 Kabupaten Poso.
Dikatakan pula bahwa dari enam pasien yang sekarang dalam penanganan tim dokter covid 19. Dua di antaranya adalah petugas medis yang bertugas dari puskesmas berbeda di wilayah poso.
Tertularnya para medis tersebut, di duga kuat karena pasien datang berobat sebelumnya tidak terbuka riwayat penyakit sedang di alaminya,
“Ada dugaan pasien yang datang berobat di puskesmas tidak jujur menyampaikan data dan perjalananya. Misalnya bahwa bersangkutan sudah sempat bertemu dengan pasien terinfeksi korona. Atau pernah melakukan perjalanan pada areal zona merah virus korona. Ketertutupan pasien seperti itu mengakibatkan para medis kita menganggap pasien yang datang hanya sakit biasa kemudian melakukan pemeriksaan tanpa Alat Pelindung Diri ( APD) dan akhirnya ikut tertular.” Kata dr. Marwan
Terkait data pasien yang ada sekarang, masih bersifat sementara, karna beberapa orang di antaranya, masih menunggu hasil pemeriksaan SWAB.
“Data kami sampaikan ini adalah mereka yang sudah melalui pemeriksaan SWAB dan yang lain kita masih tunggu hasil pemeeiksaanya.” terang humas covid 19 ini.
Adapun pasien sedang di rawat tersebut ternyata mereka bukan hanya datang dari satu wilayah sebagaimana anggapan bahwa virus korona hanya mengancam masyarakat dalam kota.
” Mereka yang sedang dalam perawatan tim medik, ada berasal dari poso pesisir, dan poso pesisir selatan. Kemudian ada juga dari wilayah lain, termasuk dalam kota. Jadi sangat keliru anggapan virus ini hanya berputar di dalam kota.” jelas dr. Marwan menerangkan.
Terkait usaha penghentian penyebaran virus ini. dr. Marwan mengakui bahwa kedisiplinan masyarakat mengikuti anjuran pemerintah masih jauh dari yang diharapkan.
Persoalan ini akhirnya menjadi salah satu bagian penyebab pasien terus mengalami peningkatan jumlah. ” kalau masyarakat kita menganggap remeh anjuran pemerintah, maka poso punya potensi menjadi zona merah covid 19. Soal bagaimana pola hidup yang di anjurkan saya kira kita semua sudah mengikuti tiap hari di televisi. Masyarakat harus paham bahwa tenaga dokter dan medis kita dipastikan tidak akan mampu menangani pasien bila jumlahnya sudah melapaui tenaga yang ada dan begitupun rumah sakit, semua punya daya tampung terbatas. Kalau berharap ini tidak terjadi maka mari kita ikuti pola hidup sehat agar terhindar dari virus korona,” papar dokter Marwan mengingatkan***