DPRD Persoalkan Rendahnya Setoran PAD Excavator Bantuan

Laporan: Darmawan

Pasangkayu, 50detik.com- Pimpinan DPRD Kabupaten Pasangkayu soroti setoran retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) excavator bantuan Kementerian. Musawir memilai penyewaan alat berat sangat rendah dan tidak masuk akal.

Hal tersebut diungkapkan Musawir saat memimpin rapat di ruang aspirasi DPRD Kabupaten Pasangkayu beberapa waktu lalu. Dimana rapat tersebut turut dihadiri Yaumil Ambo Djiwa dan beberapa anggota DPRD dan OPD terkait lainnya.

Dalam rapat dengar pendapat tersebut, politisi partai Demokrat menyoroti rendahnya storan PAD dalam setahunnya oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Pasangkayu terhadap penyewaan alat berat yang hanya menargetkan  Rp 360.000.000,- pertahunnya.

Musawir menilai target tersebut dianggap kurang maksimal. Karena dari 5 unit alat berat itu, hanya bisa menghasilkan hanya Rp 360. 000.000,- juta pertahun. ini sangat tidak masuk akal.

Terkait hal itu,  Musawir menguraikan hitungan, jika seharusnya sewa excavator itu bisa mencapai Rp 450.000,- perjam, maka  dari sewa tersebut bisa pendapatan bersih sekitar Rp 150 ribu perjam per satu unit excavator.

“Kalau dalam satu hari, satu excavator beroperasi selama 7 jam perhari maka Rp 150.000,- dikali 7 jam kemudian dikali lima unit excavator hasil bisa mencapai  5 juta lebih per hari. Bagaimana kalau satu bulan Rp 15 juta lebih kali satu tahun Rp 4 milyar lebih” Urai Musawir

Oleh karena itu, dirinya mempertanyakan penyewaan excavator tersebut dan menatang DKP untuk menyewakan saja excavator-excavator itu kepada dirinya, dimana ia sanggup mendapatkan hasil Rp 1 milyar per tahun.

Hal ini bisa disinyalir uang sewa excavator bisa saja tidak tertera secara resmi dan uangnya diduga masuk ke rekening pribadi.

Hal senada disampaikan anggota DPRD lainnya, Mirwan juga memberikan uraian perhitungan penyewaan excavator, misalkan dalam perharinya bersih Rp 150.000,- perjam kali delapan jam kali lima excavator Rp 6 juta perhari kali satu bulan Rp 180 juta dikali satu tahun 2 miliar lebih.

Untuk itu, Mirwan menyarankan agar semua aset dikumpulkan untuk diinventaris supaya target jangan ngambang.

“Jangan cuman menarget asal-asalan, begitu naik sedikit bangga puji diri. Padahal kita bisa tanget lebih tinggi,” ungkap Mirwan.

Pos terkait