Di Perbolehkan  Ibadah Di Gereja, Jemaat Sambut Suka Cita

POSO 50detik . com –  Salah seorang majelis  gereja  terlihat  menyeka  wajah sendunya,  karena tidak mampu  lagi  menahan  air  mata pada ibadah  pagi itu.  Para  hamba Tuhan ini  berkecamuk dengan pikiran masing – masing,  setelah  melihat  sejumlah  jemaat kembali  berkumpul  walaupun  masih dengan jumlah terbatas, di dalam rumah ibadah  pada  salah satu  Gereja  berlokasi  di kecamatan lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Bukanlah  air mata  kesedihan yang mereka  berikan, melainkan  sebagai wujud  suka cita  setelah berbulan – bulan  para pelayan  keimanan  tersebut,  bersama  pendeta  gereja, terpaksa  hanya  memberikan pelayanan  Firman  lewat pengeras suara   kepada  jemaat  yang mengikuti  ibadah   di rumah masing –  masing.

Langkah  ini  di berlakukan  setelah  pemerintah  pusat  menetapkan  provinsi  sulawesi tengah,  termasuk kabupaten Poso,  dalam kategori   PPKM level  4 akibat  pasien  yang terkonfirmasi  positif covid  19  melonjak tajam dan mencapai  angka  ribuan orang.

Kabupaten Poso sendiri   berdasarkan  data  gugus  tugas covid  19 , sempat  mencatat 1. 256  pasien Per  Agustus  2021. Dan masih beruntung  jumlah  sempat mengkwatirkan  itu, mampu di redam  kembali  oleh  pemerintah kabupaten  melalui gugus tugas  covid  19  sampai  ke angka  seratusan untuk  pasien  Isolasi  Mandiri.  Demikian pula  yang  pasien rawat di rumah sakit  juga mengalami penurunan  berdasarkan  data saat ini.

Atas  kembalinya   masyarakat  di ijinkan  melakukan  kegiatan di rumah ibadah   masing – masing, tentunya  menjadi  kegembiraan  tersendiri bagi  para  hamba  Tuhan  lintas agama di kabupaten Poso,

“ Sebagai Hamba Tuhan  tentu kami memanjatkann Puji Syukur  kepada  sang pencipta  dengan kelonggaran yang  di berikan  pemerintah saat ini. Perasaan kami  bercampur aduk  ada  rasa haru, ada rasa senang, karena   bisa  berkumpul lagi dengan   pendeta jemaat   bersama teman –teman sesama majelis, teristimewa kami dapat   melayani  jemaat  lagi secara  langsung  setelah  beberapa  bulan  mereka  hanya  bisa beribadah di rumah masing –masing,”  Terang  Renia  Balinuntu  salah seorang  diaken di gereja  Efrata malei.

Pada  ibadah pagi   pukul  09. 00. WITA itu. Melalui Khotbah  Pendeta  Elisabet Daora. S. Th.  Mengatakan  bahwa  penerapan  PPKM  yang membatasi  setiap orang untuk  berkumpul,  menjaga  jarak,  dan beberapa  ketentuan lainya,  bukan dimaksudkan  untuk mengarahkan supaya  masyarakat menjadi   berpikiran individual .

“ Semua  terapan  PPKM  itu  adalah  cara pemerintah melindungi rakyatnya  agar tidak  tertular atau  menularkan  virus corona  kepada orang lain.  Dalam artian  pemerintah  peduli  kehidupan  kita  semua. Demikian pula  berbagai  ketentuan  di amanatkan PPKM level  4.  Makna  sesungguhnya  bukan mengajar supaya   kita    berpikir  individual  justru sebaliknya,  Kita  di ajar  agar mengasihi  dan saling  melindungi  antara satu dengan yang lain, melalui kepatuhan  kita menjalankan  protokol kesehatan,”  Tutur  Pendeta  Elisabet Daora  dalam khotbahnya. Minggu,  (26/9) 2021.

Di bukanya  kembali  rumah  peribadatan  di kabupaten Poso,  setelah  pemerintah  pusat   menurunkan   status  sulawesi  tengah termasuk kabupaten Poso  ke  PPKM  level  3 belum lama ini.

Kebijakan    tersebut  di tindak lanjuti  dengan  surat edaran bupati  poso  dr. Verna GM Inkiriwang   Per  21 September  2021.

Surat Edaran ini  mengatur  kebijakan  PPKM  terhadap  beberapa  bidang   seperti  Pendidikan,  Peribadatan,  Perkantoran,  dan  kegiatan pelaku usaha/**

Penulis : Ferdinand  Puahadi

Pos terkait