Palu, 50detik.com – Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masuk dalam 10 besar provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia. Untuk itu, perlu ada sinergi lintas sektor untuk penanganan stunting.
Pelaksana Harian Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng Irmawati, SE, MM di Palu, Selasa (11/8/2020), mengatakan, BKKBN dengan core bisnis keluarga memiliki peranan dalam pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga balita (BKB).
BKB menjadi kelompok kegiatan yang aktif dalam promosi dan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) mengenai pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun). Target promosi dan KIE pengasuhan 1000 HPK adalah calon ibu, ibu hamil, dan keluarga baduta yang terpapar 1000 HPK.
Untuk memaksimalkan peran BKB, lanjutnya, maka BKKBN melibatkan lintas sektor dari organisasi perangkat daerah keluarga berencana (OPD-KB) kabupatn/kota, camat, kepala desa, dan kader di tingkat desa.
Dalam membangun kerjasama lintas sektor, BKKBN memberikn bekal pengetahuan salah satunya melalui kegiatan peningkatan kapasitas bagi pengelola proyek prioritas nasional (Pro PN), yang rencananya dilaksanakan Rabu (12/8/2020) hari ini.
Analis Kebijakan Ahli Madya Keluarga Sejahtera dan Pembngunan Keluaga (KSPK) Perwakilan BKKBN Sulteng Ruwayah, SE, MM, mengatakan, program bina keluarga balita (BKB) sebagai bagian dari Program Banggakencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana).
BKB mempunyai tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu beserta anggota keluarga lainnya yang menjadi anggota kelompok dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, social emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota kelompok. Program BKB akan berjalan dengan baik jika mendapat dukungan dan komitmen dari pemangku kepentingan dan masyarakat akan pentingnya penyiapan kualitas SDM sejak usia dini.
Kepala Sub Bidang Bina Ketahanan Balita, Anak, dan Ketahanan Keluarga Lansia Perwakilan BKKBN Sulteng, Sakkirang, S.Sos, MAP, mengatakan, pada tahun 2019, jumlah keluarga yang terpapar informasi pengasuhan 1000 HPK hampir 30 ribu keluarga dan tahun ini, ditargetkan 40.996 keluarga terpapar.
Humas BKKBN Sulteng