Penulis: SOFYAN FARID LEMBAH
Palu, 50detik.com–Rabu, 17 Januari 2024 dimulai perjalanan menuju Kabupaten Buol lewat darat menyusuri jalur jalan sepanjang pegunungan Verbeek. 14 jam lebih waktu ditempuh melewat Cagar Alam Toboli Kebun Kopi dan Cagar Alam Gunung Tinombala hingga rombongan kami sampai subuh di kota Toli Toli.
Jalan rusak dari pertigaan Basidondo yang pagi itu berkabut menjadi penyebab keterlambatan. Alhamdulillah Nasi Kuning dan Kopi Pahit khas Warkop Perampatan belakang Masjid Agung Kota mejadi obat pelipur lara mengusir penat perjalanan.
Penyambutan ketua Bawaslu Toli Toli juga menjadi penyemangat di pagi hari itu. 4 jam lebih lagi waktu yang ditempuh untuk sampai tujuan di kabupaten Buol.
Kamipun dilepas setelah sarapan pagi dengan janji lepas kegiatan nanti kembali ke Toli Toli karena sudah menunggu 45 orang PANWASCAM untuk dilatih.
Alhamdulillah melewati jalan yang mulus meski lewati kawasan Suaka Margasatwa Pinjan Tanjung Matop kami sampai siang hari di kota Leok.
Rindu ikan bakar feat Woku Belanga mengalahkan segalanya. Perjalanan panjang tapi sangat menyenangkan terlebih wajah wajah 35 PANWASCAM se kabupaten Buol menanti harap adanya pembekalan hadapi masalah Sengketa Pemilu. Mereka sudah mendengar soal PROPARTIF tapi belum memahami bagaimana tools nya.
Merebahkan tubuh adalah persiapan paling jitu jelang malam kegiatan bimbingan tehnis. Bimbingan tehnis kali ini bukan hanya sekedar soal sosialisasi PROPARTIF.
Ketua Bawaslu, Karjanto mempunyai request tersendiri. Para PANWASCAM seluruhnya sudah dibekali bimtek soal mediasi dan mandat melakukan negoisasi dan mediasi manakala terjadi sengketa di lapangan.
Mendengar kegiatan di Bawaslu Kabupaten Pasangkayu Sulbar dan Bawaslu Kabupaten Donggala dimana diperkenalkannya mediasi ala PROPARTIF sebabkan pihak BAWASLU kabupaten Buol dan Toli Toli inginkan materi yang sama dengan lebih memberi banyak kesempatan praktek tools keterampilan dalam PROPATIF.
Ini sangat dibutuhkan tenaga lapangan dimana sengketa pemilu sudah terjadi dan butuh penanganan cepat. Tanpa terasa, 3 (tiga) jam lebih malam itu dipenuhi dengan aktvitas aplikasi keterampilan ala PROPARTIF.
Peserta sangat menikmati dan semangat mmpraktekkan LSD ( listening, summerizing dan deep question), Framming, mirorring, Turning Point, Negoisasi mencari solusi hingga feed back). Gelak tawa dan kekompakkan membangun sebuah tim work pengawasan menghiasi malam itu. Wajah wajah polos dan kuat melaksanakan tugas pengawasan terpatri malam itu. Semoga semangat itu mengalahkan keterbatasan sarana dan prasarana yang telah disiapkan Negara. The Golden Triangle menjadi bekal mereka sebagai ujung tombak proses demokrasi ini.
Jelang pukul 23.00 malam materi usai disampaikan dan lagu Padamu Negeri membahana dalam ruang. Semoga akhir Pemilu kita bisa bertemu lagi. Tragedi 2019 yang hingga hari ini masih terbayang semoga tidak terjadi. Mereka para PANWASCAM dan Pengawas Tingkat Desa dan TPS adalah tonggak insan demokrasi yang bekerja luar biasa meski tanpa asuransi dan honor yang sering lambat dibayarkan tak harus menjadi korban dalam Pemilu serentak kali ini. Insha Allah, Allah Yang Maha Pengasih memberi perlindungan kepada mereka atas dedikasi menjaga agar pesta demokrasi ini berakhir bahagia.
Palu, 23 Januari 2024
SOFYAN FARID LEMBAH
Social Workers