Bupati Poso Hadiri Pesparawi Nasional di Yogyakarta

Poso, 50detik.com- Bupati Poso, dr. Verna GM Inkiriwang, ikut hadir pada pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi ( Pesparawi) berlangsung di Yogyakarta – Jawa Tengah ( Jateng).

Kehadiran kepala daerah berusia 39 Tahun itu, adalah untuk memberi semangat kepada kontingen Pesparawi Kabupaten Poso. Rombongan hadir pada acara pembukaan di lapangan Siwa, kawasan Candi Prambanan, Jogyakarta. Senin, (20/06) malam.

Selain bupati Poso, hadir pula Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura bersama istri Dr. Hj. Vera R. Mastura, pengurus LPPD dari tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk jajaran pengurus Kabupaten/ Kota.

Pada pelaksanaan Pesparawi Tahun ini, Kabupaten Poso merupakan perutusan provinsi Sulawesi Tengah, pada kategori lomba, Paduan Suara Anak (PSA)

Saking senang dan bangganya, bupati Verna sampai memberikan perhatian khusus kepada anak – anak yang akan bersaing dengan peserta dari Provinsi lain, dalam penampilan olah vokal di kota gudeg Yogyakarta.

” Mereka adalah duta sekaligus perwakilan anak-anak dari provinsi Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Poso,”

” Menjadi harapan kita semua kiranya mereka akan mampu mempersembahkan hasil terbaik untuk provinsi Sulawesi Tengah & Kabupaten Poso secara khusus,” Terangnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama RI. Dr. Zainut Tauhid Sa’adi. Ketika membuka event tersebut mengatakan kehadiran seluruh kontingen Pesparawi memiliki makna ganda.

Pertama, sebagai penguatan hubungan intern antar umat nasrani. Kedua, menjadi salah satu kunci mempererat hubungan umat beragama di Indonesia secara menyeluruh.

“Dalam konteks intern, bahwa agenda yang diikuti dari berbagai denominasi gereja di Indonesia ini. merupakan sarana membangun komunikasi untuk memperkuat wawasan nasionalisme dan kerukunan hidup sesama umat,” Pungkas Wamen Agama Zainut Tauhid Za,Adi.

Ditempat yang sama, Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono menilai Pesparawi sangat selaras dengan ajaran moral khas Yogyakarta yaitu, Sawiji, Greget, Sengguh dan Ora Mingkuh, yang jika dimaknai oleh setiap peserta,

“Sawiji berarti penjiwaan total tanpa menjadi tak sadarkan diri; Greget adalah bersemangat tanpa menjadi kasar; Sengguh adalah percaya diri namun tetap low profile; dan Ora Mingkuh adalah pantang mundur, dengan disiplin dan tanggung jawab,” jelas Sri Sultan yang hadir didampingi Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.

Menurut Sri Sultan, keempat ajaran tersebut mewakili totalitas ideal manusia dalam kehidupan baik hubungannya dengan sesama, maupun dengan sang pencipta Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sebagai tuan rumah Pesparawi XIII, Sri Sultan berharap para peserta dapat mengenal lebih dekat nilai budaya dan kearifan lokal Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Harapan kami, para peserta masih sempat menghirup suasana Yogyakarta dengan serba kesahajaannya, di tengah-tengah senyum ramah masyarakat, khasanah wisata, dan budaya yang melingkupinya,”Ujar Sri Sultan.

Acara pembukaan dilanjutkan dengan parade kontingen Pesparawi XIII dari 34 Provinsi. Setelah itu seluruh peserta di hibur dengan tampilan pementasan Drama Musikal Nacita yang memukau setiap mata penonton.

Pos terkait