BPJS Menunggak, Pasien Asal Dapurang Kesulitan Dana, Mirwan: Agendakan Panggil Instansi terkait

Mirwan Anggota DPRD Pasangkayu dari Portai Hanura saat menjenguk pasien di depan Ruang IGD RSUD Ako Pasangkayu (50detik.com/FotoFBMirwan)

Laporan: Darmawan

Pasangkayu,50detik.com- Miris, dua pasien yang menjalani perawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ako Pasangkayu kesulitan pendanaan untuk melanjutkan perawatan di rumah sakit luar daerah. Akibat BPJS yang dimiliki sudah dinonaktifkan (menunggak).

Kedua pasien yakni Ika asal Dapurang mengidap penyakit pembengkakan empedu sedang Muhammad Arif (belum diketahui alamatnya) menderita penyakit jantung. Keduanya harus di rujuk ke rumah sakit luar daerah untuk dirawat.  Sayangnya, BPJS yang diharapkan bisa meringankan bebannya  tidak bisa di fungsikan alasan menunggak.

Salah satu anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu dari partai Hanura, Mirwan yang menjenguk pasien mengaku prihati melihat kedua keluarga pasien mengeluh kesulitan, karena BPJS tanggungan pemerintah tidak bisa difungsikan alasan menunggak.

Persoalan  tersebut langsung komunikasikan ke dinas terkait, namun belum ada jawaban. Sehingga dirinya menjadwalkan akan memanggil pihak RSUD dan Dinkes Pasangkayu dalam   Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD minggu ini untuk  mencarikan solusi.

Menurut politisi partai Hanura itu, bahwa dua pasien yang didapatinya itu kasusnya sama yaitu terkendala di BPJSnya yang sudah dinonaktifkan tidak bisa difungsikan dengan alasan menunggak. Mirisnya,  personal ini belum menemukan solusi. Padahal menurutnya BPJS tanggunagan daerah.

“Muhammad Arif mengidap penyakitanya jantung dan harus dirujuk ke luar daerah, kerena BPJS menunggak dan akhirnya tidak bisa berobat lanjut karena pihak keluarga takut beban akan biaya” Ungkap Mirwan mengulangi keluhan keluarga pasien

Sementara Ika pasien dasal Desa Sarasa, Kecamatan Dapurang ini mengidap penyakit pembengkakan empedu  itu tidak mampuh lagi rawat di RSUD Ako sehingga harus di rujuk ke rumah sakit laur daerah. “Ini kasusnya sama juga terkendalah di BPJS yang menunggak juga jadi tanggungan daerah”Ungkap Mirwan

Mirwan mengatakan, kedua kasus ini terpaksa perawatannya tetap akan dilanjutkan, karena prinsipsinya nyawa lebih utama dari pada harta. Kalu terjadi biaya mahal, nanti apa saja bisa dijual untuk menyelamatkan biaya anaknya” Ungkap Mirwan mengulang keluhan orang tua korban saat di RSUD Ako.

Persoalan ini juga diunggah di facebook pribadi Mirwan Hanura, berikut tweetanya:

Pasangkayu tak punya solusi bagi orang yang sakit…. BPJS yang menjadi tanggungan daerah… Kini harus terkatung katung.. Tak punya solusi dalam menyelesaikannya… Rakyat yang sakit yang jadi tanggungan daerah pun jadi bingun… Maka orang orang miskin pun semakin sulit.. “sepertinya kita sulit untuk bernapas”… Karena daerah ini hanya pandai berteori tak bisa menyelesaikan masalah….

Semoga bukan karena keserakahan hingga membuat rakyat pasangkayu yang menjadi tanggunganmu semakin bingun…Kesehatan masih menjadi problem besar dipasangkayu Silahkan anda tidur diatas masalah dan derita rakyatmu.#mirwan #petaniabalabal

Sementara itu, pihak RSUD Kabupaten Pasangkayu yang dihubungi belum berhasil sampai berita ini diterbitkan.

Pos terkait