Palu, 50detik.com- Calon Walikota Palu, Hadianto Rasyid memanfaatkan waktu kampanye terbatas dengan lebih banyak berdialog dengan masyarakat di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Besusu Timur, Kecamatan Palu Timur, Selasa, (15/10/2024).
Salah seorang warga mengapresiasi kinerja Walikota terkait dengan penanganan sampah. Menurutnya, pengelolaan sampah sejauh ini sudah cukup bagus, meskipun belum 100 persen. Warga lantas mengusulkan agar tarif retribusi sampah bisa ditinjau lagi.
“Kalau bisa bayar retribusi sampah dikurangi, atau kalau boleh gratis pak,” demikian usul warga yang tinggal di Jln. Urip Sumoharjo.
Mendengar usulan warga tersebut, paslon nomor 2 dengan tagline kampanye “Saya Ikut” Ini menyampaikan kalau sebenarnya, pengelolaan dan pengangkutan sampah oleh pemerintah selama ini bisa dikatakan masih gratis.
“Hingga saat ini warga yang bayar retribusi sampah sesuai data, baru sekitar 20 persen. Masih lebih banyak yang belum tertib bayarnya. Tapi pemerintah tetap memberikan pelayanan dengan mengangkut sampah,” ujar Hadianto.
Ia mengatakan, belum tertibnya warga bayar retribusi sampah, maka biaya pengangkutan sampah di Kota Palu masih menggunakan dana APBN sebesar Rp 70 miliar.
“Warga belum tertib bayar retribusi sampah sehingga masih menggunakan APBN, padahal kalau tertib, anggaran Rp 70 miliar tersebut bisa kita alihkan untuk biaya pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, ” sebut petahana Hadianto.
Diakui Hadianto, meski jumlah armada sampah saat ini lebih banyak dari sebelumnya, dari 18 unit dan sekarang mencapai 109 armada, pelayanan pengangkutan sampah masih belum maksimal. Sehingga butuh kerja sama dengan masyarakat.
“Kalau masyarakat dan penerintah bisa kerja sama, maka program pemerintah akan berjalan dengan baik. Warga rajin bayar retribusi sampah dan taat bayar pajak, maka semua akan berjalan lancar. Semua akan semangat bekerja, sopir dan kernet semangat kerja, petugas padat karya juga rajin kerja, makanya kita dapat Adipura,”sebut Hadianto. ***