Atasi Problem Buta Aksara Al-Qur’an. Sekjen Kemenag Bilang Begini

Sekjen Kemenag Nizar membuka Muktamar IV IPQAH. (foto: humas kemenag)

Batam, 50detik.com—Kehadiran IPQAH dengan seluruh program kerjanya, diharapkan mampu memberantas buta aksara Al-Quran serta memperluas fungsi edukatif kitab suci Al-Qur’an sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang religius, toleran, dan harmonis.

“IPQAH sebagai organisasi persaudaraan qari’/qari’ah dan hafizh/hafizhah yang secara struktur memiliki kepengurusan sampai pada tingkat Kota/Kabupaten seluruh Indonesia memiliki peran penting dalam mensyiarkan dan menanamkan nilai nilai Al-Qur’an pada masyarakat,” tandas Sekjen Kemenag Nizar Ali saat membuka Muktamar IV Ikatan Persaudaraan Qori-Qori’ah dan Hafizh-Hafizah (IPQAH) Indonesia, di Asrama Haji Batam, mengutip laman kemenag.go.id, Jumat (23/12/2022).

Nizar berharap, IPQAH yang memiliki sumber daya yang berkualitas di bidangnya dituntut mampu mewarnai dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap seluruh persoalan keagamaan di Indonesia khususnya yang berkaitan dengan Al-Qur’an.

Menurutnya, problematika yang tidak kalah pentingnya dan mendesak untuk diselesaikan adalah persoalan buta aksara Al-Qur’an, khususnya kemampuan membaca Al-Quran pada masyarakat muslim di Indonesia.

Sebab menurut Nizar meski secara kuantitas lembaga baca tulis Al-Quran meningkat, namun pada realitasnya belum mampu mengatasi problem membaca Al-Quran di indonesia.

Sekretaris Umum IPQAH Sulteng, Drs H.Abdul Azis Tammauni sebagai peserta Muktamar bersama dengan Ketua Umum IPQAH. (foto: dok. azis)

Karena itu, sarannya, diperlukan kehadiran  metode membaca dan menulis Al-Qur’an yang praktis dan inovatif serta tenaga pendidik yang memiliki  kompetensi dan kualifikasi yang baik sehingga dapat meningkatkan kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an masyarakat muslim di Indonesia. (*)

 

 

 

Pos terkait