Anak Kampung Lulus Sarjana Peternakan Cumlaude. Tapak Baru Menuju Magister

Palu, 50detik.com– Selasa, 28 Juni 2022, moment paling membahagiakan bagi gadis kampung Andi Nur Awalia, ketika sidang yudicium yang dipimpin Dr Ir Yohan Rusylantono, MSi didampingi dua anggota penguji yakni Dr Ir Moh Ismail Wumbu, MP dan Dr Ir Mobius Tamari, MP menetapkan putri pertama pasangan Aco Dhabid dengan Nurmah berhak menyandang predikat sarjana peternakan dengan nilai cumlaude (pujian), setelah berhasil mempertahankan sekripsinya dengan judul “Pengaruh Subsitusi Level Susu Skim pada Pengecer Ringer’s Laktat Terhadap Kualitas Semen Domba Ekor Gemuk Palu Selama Penyimpanan 5°C”

Nur Awalia yang lahir 25 Juli 2000 berasal dari sebuah kampung terpencil di Mamuju, Sulbar. Kampung itu namanya Dusun Papalang Pantai, yang rumahnya hampir dihantam abrasi karena posisinya dekat bibir pantai, sebab tanggul penahan ombak yang dibangun pemerintah belum menembus belakang rumahnya.

Di kampung inilah Nur Awalia bersama dua adiknya menghabiskan masa kecilnya, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMK. Sayang, satu adiknya tidak dapat menyaksikan penganugrahan gelar Sarjana Peternakan yang disandangnya dengan perjuangan gigih, karena telah pergi menghadap sang Khalik saat awal kuliah di Untad Palu.

Ayahnya memang seorang ASN di Dinas Peternakan Kabupaten Mamuju, namun pengangkatannya setelah ramai istilah K2 di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, semula sebagai seorang tenaga honorer yang menghabiskan waktunya puluhan tahun tanpa gaji memadai, kecuali dari hasil suntik ternak dan perkawinan ternak sapi kampung dengan bibit ternak unggul dari Bali.

Dari kondisi keuangan yang pas-pasan itu, Nur Awalia yang harus fokus sekolah dari TK hingga SMK harus pergi sekolah tanpa uang jajan memadai seperti layaknya anak anak seusianya, bahkan ke sekolah pun SMP dan SMK lebih banyak jalan kaki yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumahnya, kalaupun naik sepeda motor menunggu tumpangan temannya.

Perjalanan hidupnya mulai terjadi perubahan ketika ayahnya diangkat sebagai ASN di lingkungan Dinas Peternakan Mamuju lewat jalur K2. Meski demikian, penampilan gadis yang murah senyum itu tak membuatnya sombong, namun tetap tampil apa adanya.

Setelah lulus SMK 2018, Ia memilih lanjut kuliah di Universitas Tadulako (Ustad) Palu, meskipun di Majene juga sudah ada perguruan tinggi yakni Unsulbar.

Untad Palu menjadi pilihannya, dengan alasan mencari pengalaman di luar daerah, dan memilih Fakultas Peternakan dan Perikanan dengan prodi Peternakan atas arahan orang tuanya yang memang berkecimpung di bidang Peternakan.

Perjalanan yang dilewati dengan beragam rintangan, akhirnya terjawab dengan rasa sukacita.
predikat Cumlaude dicapainya itu, adalah sebuah prestasi gemilang yang tak semua anak kampung bisa meraihnya.

Penulis: Rahmat Pratama
Editor: Empe

 

 

 

 

Pos terkait