Palu, 50detik.com- Hujan interupsi mewarnai jalannya Rapat Pleno Keempat Munas V Forum Alumni HMI-Wati (Forhati), Jumat (25/11/2022) malam.
Bermula ketika pimpinan sidang usai membacakan SK Panitia Seleksi tentang 14 Calon Presidium Majelis Nasional Forhati.
Belasan calon itu lantas diminta hadir dalam forum menyampaikan visi misi mereka masing-masing. Namun, seorang peserta interupsi mempertanyakan tata tertib pemilihan. Adu argumentasi pun tak terelakkan hingga akhirnya disetujui pimpinan sidang.
Begitu poin mekanisme pemilihan dengan e-Voting (pemungutan suara secara elektronik) langsung diprotes ramai peserta munas. Mereka bersikukuh e-Vote dijadikan rekomendasi Munas V ini untuk dilaksanakan pada munas lima tahun mendatang.
“Aku tidak setuju konvensional,” ucap seorang peserta usai mengambil mic dari meja pimpinan sidang.
Koordinator Presidium MN Forhati, Hanifah Husein lantas maju berbicara di hadapan forum munas.
“E-vote no choice. Saya ingin sampaikan, itu di rapat pilihan, ketetapan oleh MN KAHMI, kami menggunakan jasa dari UIC. Kedua ini rapat menggunakan APBD, semua sudah ditetapkan ini ruangan harus kita kosongkan sekarang, coba liat ke belakang,” ujar Hanifah dari atas panggung.
Silang pendapat tak jua mereda. Suasana forum sempat kondusif saat lagu mars Forhati diputar dan diikuti seluruh peserta ikut bernyanyi.
Saat ini perdebatan masih terus bergulir, terutama terkait penggunaan e-Vote dalam pemilihan.
“Ayo kakak-kakak duduk kembali ke tempat, jangan berkelompok lagi, biar skors kita ciptakan munas yang bermartabat, ayo kakak kembalilah, kita bicarakan baik-baik, supaya skorsing,” imbau seorang SC. ***